Minggu, 06 Mei 2012

All about Kim

Nama Lengkap : Kim Jeffrey Kurniawan
Tempat Lahir : Mühlacker (sebuah kota kecil dekat Stuttgart)
Tanggal Lahir : 23 Maret 1990
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 60 kg
Kewarganegaraan : Germany-Indonesia
Posisi : Gelandang Tengah
Nama Ibu Kandung : Uschi Kurniawan
Nama Ayah Kandung : Petrus Kurniawan

Kim Kurniawan adalah cucu dari Kwee Hong Sing, mantan pemain persija dan timnas Indonesia di tahun 1950an. Ia memiliki tinggi 167cm dan berposisi sebagai gelandang tengah.

Dia adalah seorang pemain sepak bola tanah air yang kini bergabung di FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga). Kim Jeffrey Kurniawan masih tergolong muda karena usianya baru 20 tahun.
 
“I am a citizen of Germany but if I am called to defend Indonesia, I will change my citizenship to become Indonesian citizens. Maybe could choose both, German and Indonesian passport would be fantastic,” menurutnya.
Di musim 2008/2009, Kim kurniawan direkrut oleh tim Karlsruher SC yang merupakan klub divisi 2 bundesliga untuk memperkuat tim u-19 Karlsruher SC dan bermain di liga junior bundesliga..Fakta menarik lainya adalah ayah Kim kurniawan, Lucky kurniawan merupakan bagian dari staff kepelatihan Karlsruher SC..

Di musim 2009/2010, Kim kurniawan akhirnya pindah dari Karlsruher SC ke FC Heidelsheim yang merupakan anggota klub Verbandsliga. Verbandsliga sendiri merupakan liga tingkat keenam yang ada di jerman..Bersama FC Heidelsheim, Kim kurniawan yang memiliki posisi sebagai pemain tengah mampu meraih posisi sebagai pemain inti dan sudah mencetak 2 gol. Saat ini posisi Fc heidelsheim di klasemen pun berada di posisi kedua dan masih memiliki peluang untuk lolos atau promosi ke divisi diatasnya.


Postur tubuhnya tak jauh beda dengan seorang Lionel Messi. Kim memegang paspor Jerman, karena sejak lahir ia terus berdomisili di negeri sang ibunda. Di sana, ia mungkin tak banyak mengenal tentang negara kelahiran ayahnya, terutama tentang sepakbola Indonesia. Maklum saja, Indonesia belum cukup berprestasi di kancah dunia untuk bisa dikenal banyak orang di Barat.

Meski demikian, sejarah kakeknya yang bernama Kwee Hong Sing akan selalu melekat di dalam hati Kim. Ternyata, sang kakek pernah membela Persija Jakarta dan juga tim nasional Indonesia di era 1950-an. Kala itu, Indonesia ditangani seorang pelatih asal Yugoslavia, Antun Pogacnik.


Foto Kakek Kim Kurniawan, Kwee Hong Sing
 
Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu Asian Games 1958, nyaris mengungguli Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin di Olimpiade 1956, menundukkan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan menjuarai Piala Merdeka 1961 dan 1962 di Malaysia. Selain itu, Kwee Hong Sing juga mencicipi beberapa gelar bersama Persija.

Apakah Kim ingin mengikuti jejak kakeknya? Bagaimana sikap Kim apabila dipanggil pelatih timnas Alfred Riedl? Simak sendiri petikan wawancara eksklusif pemimpin redaksi GOAL.com Bima Prameswara Said dengan Kim Jeffrey Kurniawan.

GOAL.com: Bisa Anda jelaskan sedikit tentang perjalanan karier Anda sejauh ini?
Kim Jeffrey Kurniawan (KJK): Saya mulai bermain di usia 5 tahun, di kampung saya yang bernama Knittlingen. Ayah saya melihat bakat saya dan membawa saya bermain di akademi sepakbola. Dari situ, seorang pelatih Karlsruher SC melihat saya dan bertanya apakah saya ingin bergabung dengan tim mereka. Jadi di usia 6 tahun saya bermain untuk Karlsruher SC, selalu di liga tertinggi. Pada dua tahun terakhir tingkat remaja, saya bermain di level remaja Bundesliga, melawan tim remaja lainnya seperti Bayern Munich, VFB Stuttgart, Mainz 05, Eintracht Frankfurt, 1899 Hoffenheim, SC Freiburg, dan lain-lain.

GOAL.com: Apa yang membuat Anda pindah dari Karlsruher SC U-19 ke Spvgg. FC 07 Heidelsheim?

KJK: Pada tahun terakhir tingkat remaja, saya mengalami cedera parah. Tulang rawan robek sehingga diperlukan operasi besar. Akibatnya, saya terpaksa istirahat selama enam bulan tanpa sepakbola. Ini merupakan masa yang paling sulit dalam kehidupan saya. Dan saya harus berlatih sangat keras, semuanya butuh waktu dan itulah sebabnya saya memutuskan untuk bermain sepakbola dalam sebuah tim yang bisa menerima saya sebagai bagian penting dari tim dengan tanggungjawab yang besar. Saya tidak pernah menyesali langkah ini, karena saya mampu masuk skuad inti, tak pernah absen lagi dan saya senang bermain dalam tim ini.


 GOAL.com: Apakah Anda lebih suka menembak dengan kaki kiri atau kaki kanan?

KJK: Saya bisa menembak dengan kaki kiri maupun kanan. Di level remaja di Karlsruher SC, kami selalu diajarkan untuk terbiasa mengumpan dengan kaki kiri maupun kaki kanan.

GOAL.com: Kakek Anda, Kwee Hong Sing, pernah bermain untuk Persija maupun tim nasional Indonesia. Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan sepakbola Anda?

KJK: Sepertinya saya mewarisi kualitas sepakbola kakek, dan saya sangat senang dengan hal ini. Sayangnya, tidak setiap tahun saya bisa bertemu kakek karena beliau tinggalnya di Indonesia, sedangkan saya di Jerman, tapi ketika kakek datang, kami bermain sepakbola bersama. Saya tak pernah menyaksikannya bermain bola karena saya masih terlalu muda, tapi ayah saya cerita kalau kakek adalah pemain yang hebat. Saya senang punya kakek yang pernah memperkuat tim nasional Indonesia.
 


GOAL.com: Anda saat ini memegang paspor Jerman. Apakah Anda akan mengubah kewarganegaraan Anda apabila dipanggil ke tim nasional Indonesia?

KJK: Ya, itu benar saya warganegara Jerman tapi kalau saya dipanggil untuk membela Indonesia, saya akan mengganti status kewarganegaraan saya menjadi warga negara Indonesia. Mungkin bisa memilih dua-duanya, paspor Jerman maupun Indonesia akan fantastis. Tapi saya tidak tahu tentang peraturannya. Saya pernah dengar pemerintah Indonesia tidak menginginkan dua kewarganegaraan tapi mungkin saja hal ini bisa menjadi pengecualian karena sepakbola jadi saya bisa memegang dua paspor.

GOAL.com: Mungkin suatu saat pelatih baru Indonesia Alfred Riedl ingin memantau Anda dari dekat, tapi Anda tidak dijamin sebuah tempat di dalam skuad timnas hanya karena Anda bermain di Jerman. Apakah Anda siap bersaing dan membuktikan kualitas Anda untuk meraih sebuah posisi di timnas Indonesia?

KJK: Saya pikir tidak adil jika dia menjamin saya sebuah tempat di tim nasional hanya karena saya bermain di Jerman. Lagi pula, saya tidak menginginkan hal seperti itu. Saya ingin pantas mendapatkannya. Itulah sebabnya saya ingin menunjukkan kemampuan saya dan kualitas yang saya miliki, dan tentunya kepada semua fans sepakbola Indonesia. Dan saya akan sangat senang untuk diberi kesempatan seperti ini untuk menunjukkan kemampuan saya dalam sebuah pertandingan di Indonesia. Saya bersedia diundang untuk bertanding di Indonesia.
Foto Kim Kurniawan di salah satu suratkabar Jerman

GOAL.com: Bagaimana perasaan Anda jika Alfred Riedl menganggap Anda tidak memenuhi syarat untuk masuk timnas?

KJK: Tentunya saya akan kecewa kalau dia mengatakan saya tidak cukup bagus tapi saya pikir saya masih muda dan masih ada kesempatan lagi untuk berkembang. Saya berlatih setiap hari dan usia 20 tahun saya pikir mungkin belum waktu yang terbaik. Mungkin saya bisa bertambah baik sehingga dia dapat mengubah persepsinya. Tentunya saya akan berjuang keras demi mencapai impian bermain dalam tim nasional Indonesia.

GOAL.com: Seberapa banyak yang Anda tahu tentang sepakbola Indonesia saat ini?

KJK: Jujur saja, saya tidak tahu banyak tentang sepakbola Indonesia, tapi saya dengar dari banyak pendapat orang bahwa sepakbola di Indonesia tidak sukses. Menurut saya, Indonesia adalah negara yang indah, saya mencintainya, tapi saya pikir sepakbolanya harus lebih sukses. Alangkah baiknya untuk melihat Indonesia juara dunia. Saya pikir ada potensi besar dan akan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk membantu.
 
 
TAHUKAH ANDA?
  • Neneknya Kim berasal dari Bandung, sedangkan kakeknya dari Kudus.
  • Klub favorit Kim adalah FC Barcelona dan Bayern Munich.
    "Di luar negeri, favorit saya adalah FC Barcelona, karena menurut saya, mereka memainkan sepakbola terbaik di seluruh dunia. Saya suka cara mereka bermain, dengan menerapkan umpan-umpan pendek dengan teknik tingkat tinggi. Kemudian klub favorit saya di Jerman adalah Bayern Munich."
  • Pemain favorit Kim adalah Xavi Hernandez, Cesc Fabregas dan Lionel Messi.
    "Mereka semua adalah pemain dengan teknik tinggi, mempunyai visi dan mampu mengendalikan pertandingan. Selain itu, cara mereka mengolah bola dan mengumpan sangat cemerlang, dan mereka juga bagus secara defensif [Xavi dan Fabregas]."
  • Makanan favorit Kim adalah salad dengan campuran dada ayam.
    "Sedangkan makanan favorit saya dari Indonesia adalah bakmi goreng." [tersenyum]
  • Selain sepakbola, Kim sedang mengambil kuliah jurusan bisnis di Pforzheim.
    "Ini akan menghabiskan waktu tiga tahun lagi dan saya akan mendapatkan ijazah. Selain itu, saya senang bergaul dengan teman-teman saya dan juga mencintai musik. Favorit saya adalah musik aliran R&B dan soul."
  • Kim sudah ke Indonesia sebanyak tiga kali (tahun 2001, 2007, dan 2009).
    "Semua saudara dari ayah tinggalnya di Indonesia, jadi kami sering mengunjungi mereka. Selain itu, kami berlibur ke Bali yang menurut saya adalah tempat terindah di dunia. Terdapat beberapa pengalaman penting di sana, karena kehidupan di Jerman sangat berbeda dengan gaya hidup di Indonesia. Semua orang sangat baik dan bersahabat di Indonesia, dan hal seperti ini sangat menyenangkan.
  • Bersama Karlsruher SC, Kim pernah mencicipi gelar Sauerland Cup, sebuah kejuaraan handball di Jerman.
 
 





Kim Jeffrey Kurniawan

Kim Jeffrey Kurniawan - Kim Jeffrey Kurniawan adalah seorang pesepak bola berumur 20 tahun yang saat ini memperkuat FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga).






Saat ini Kim Jeffrey Kurniawan tengah menjadi bahan pemberitaan diberbagai media di Indonesia terkait keinginannya untuk membela Timnas Sepak Bola Indonesia.

"Saya warganegara Jerman tapi kalau saya dipanggil untuk membela Indonesia, saya akan mengganti status kewarganegaraan saya menjadi warga negara Indonesia. Mungkin bisa memilih dua-duanya, paspor Jerman maupun Indonesia akan fantastis", demikian salah satu kutipan wawancara antara Kim Jeffrey dengan goal.com tentang keinginannya untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Seperti diketahui Kim Jeffrey Kurniawan merupakan cucu Kwee Hong Sing yang merupakan mantan pemain Persija Jakarta dan Tim Nasional Indonesia di era-1950-an. Saat itu Timnas Indonesia ditangani oleh pelatih asal Yugoslavia, Antun Pogacnik.

Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu Asian Games 1958, nyaris mengungguli Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin di Olimpiade 1956, menundukkan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan menjuarai Piala Merdeka 1961 dan 1962 di Malaysia. Selain itu, Kwee Hong Sing juga mencicipi beberapa gelar bersama Persija.

Berikut adalah Biodata Kim Jeffrey Kurniawan yang diperoleh blog Karo Cyber dari situs goal.com:

Nama Lengkap: Kim Jeffrey Kurniawan
Tempat Lahir: Mühlacker (sebuah kota kecil dekat Stuttgart)
Tanggal Lahir: 23 Maret 1990
Tinggi Badan: 167 cm
Berat Badan: 60 kg
Nama Ibu Kandung: Uschi Kurniawan
Nama Ayah Kandung: Petrus Kurniawan

Disclaimer © 2008-2012 Karo Cyber Community . All Creative Team

Pertamina Pertamax Fastron Go To Monza 2012


Dalam rangka  meningkatkan loyalitas serta memberikan apresiasi kepada pelanggan Pertamax dan Fastron dan bukti komitmen Pertamina dalam memajukan dunia balap di tanah air, kali ini PT Pertamina (Persero) ) mengadakan kembali event Pertamax Fastron Go To Monza 2012.
Dengan membeli Pertamax atau Fastron sebanyak-banyaknya maka anda berkesempatan memenangkan 15 Paket Nonton Live GP2 & F1 di Monza Italy (5 Pemenang khusus pengguna Kartu Mandiri Debit)
Syarat dan ketentuan sebagai berikut :  
  • PERIODE
    Promo berlangsung dari tanggal 15 April - 30 Juli 2012, dan diundi dalam 3 tahap periode (bulan Mei, Juni, dan Juli 2012)
  • PERTAMAX
  1. Pelanggan yang melakukan pembelian Pertamax/Pertamax Plus/Pertamina Dex minimal Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) untuk mobil atau Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) untuk motor dengan menggunakan tunai / kartu Debit Mandiri di 2000 SPBU yang berpartisipasi, akan mendapatkan 1 struk pembelian (print out); tidak berlaku kelipatan.
  2. Pelanggan menuliskan data diri di balik struk dengan format:

    Nama - No HP - Email - No. Polisi - Nama Operator
  3. Apabila menggunakan Kartu Debit Mandiri, satukan Struk EDC Mandiri beserta Struk Pembelian Pertamax yang telah diisi data diri dan masukkan ke dalam dropbox.
  • FASTRON
  1. Pelanggan yang melakukan pembelian Pelumas Fastron di 7000 bengkel/olimart akan mendapatkan struk / nota pembelian
  2. Pelanggan menuliskan data diri di balik nota pembelian dengan format:

    Nama - No HP - Email - No. Polisi - Nama Bengkel - Kota
  3. Pelanggan menggabungkan nota pembelian yang telah diisi data diri beserta stiker/label Fastron ke dropbox yang tersedia
Mekanisme Pengundian
  1. Pemenang akan ditentukan melalui pengundian yang dilakukan di hadapan notaris. Keputusan pemenang undian adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  2. Pemenang undian akan diumumkan di website (www.pertamina.com) dan media massa
  3. Hadiah tidak dapat diwakilkan
  4. Pajak undian hadiah ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina
  5. Pemenang akan dihubungi secara langsung oleh pihak penyelanggara untuk informasi tata cara dan syarat pengambilan hadiah.
  6. Pemenang tidak dipungut biaya apapun.
Program ini tidak berlaku bagi karyawan Pertamina dan semua anak perusahaan Pertamina.

@ 1996 - 2011 PT Pertamina (Persero) Corporate Website

Biografi Rio Haryanto


Rio Haryanto adalah pembalap yang menjanjikan untuk membawa nama Indonesia ke dunia intenarsional. Dalam kejuaraan Formula Asia 2.0 tahun 2008, ia menempati urutan pertama kategori Asia dan urutan ketiga kategori Internasional. Rio kini terjun ke kejuaraan balap mobil Formula BMW Pacific. Menginjak separuh musim 2009, Rio berhasil tujuh kali mencapai finis pertama.
Pemuda asal Solo ini setiap hari sibuk dengan sekolah dan latihan fisik guna menjaga stamina sebagai pembalap. Penggemar Facebook ini setiap harinya ia berlari 10 -12 kilometer dan berenang 4 kilometer, plus latihan beban (weight training) didampingi pelatih specialisasi karting dan formula asal Belanda (Dennis Van Rhee) secara sukarela.
Menurut sang pelatih, Dennis, Rio punya bakat untuk berkembang jika terus mendapat dukungan “ia beruntung karena punya orangtua yang mendukung”. Tetapi Rio juga butuh dukungan dari pihak lain seperti sponsor, termasuk media dan juga seluruh support dari masyarakat Indonesia.
Rio sendiri sudah merencanakan karier balapnya setelah selesai dengan Formula BMW. Ia mempertimbangkan untuk turun di Formula Tiga Euro Series dan GP2 Asia Series. Dalam beberapa tahun terakhir, GP2 terutama seri Eropa, juga penyuplai pembalap F-1 terbesar. Namun balapan ini menuai kritik karena terlalu mahal.
Salah satu sponsor yang turut mendukung aksi Rio adalah Telkomsel yang siap mengucurkan dana Rp 2 miliar pertahun hingga 3-4 tahun ke depan guna mendorong Rio Haryanto, menuju pentas balap F-3 bahkan F-1. Selain dukungan dana sponsor utama, Telkomsel juga akan memberikan dukungan penuh untuk seluruh persiapan race dan memberikan akses bagi pelanggan untuk mendukung Rio. Selain itu, Telkomsel juga memberikan fasilitas kepada pelanggannya agar dapat turut bagian mendukung Rio. Lebih dari 76 juta pelanggan Telkomsel dapat mengirimkan SMS untuk mendukung pembalap muda ini menuju pentas F-3 bahkan F-1.[1] Hobby bermain game

Duta Anti Narkoba 2009

Panutan hidup sehat. Itu salah satu alasan pembalap Rio Haryanto dinobatkan sebagai Duta Nasional Antinarkoba pada peringatan Hari Antinarkoba di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jumat (26/6) [2]
Di acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rio jadi satu-satunya olahragawan yang menyandang predikat tersebut. Lainnya, dari kalangan artis dan dunia hiburan. “Tentu saya bangga bisa terpilih. Hidup sehat memang menjadi kewajiban karena saya ingin berprestasi maksimal hingga F1,” ujar Rio.
Saat ini Rio tengah berjuang di ajang Formula BMW Pacific. Bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Peniwati ini telah menyabet 2 podium utama dari dua event di Sirkuit Sepang, Malaysia. Berikutnya remaja yang menuntut ilmu di Singapura ini tampil pada seri III AFOS di Sirkuit Sentul, Bogor, 17-19 Juli 2009.
Sebagai pembalap, Rio memang terbiasa dengan pola hidup sehat. Dimulai 9 tahun silam saat mulai main gokart. Sekarang ia biasa lari 10-12 kilometer, berenang 4 kilometer dan latihan beban dengan pelatih khusus dari Belanda, Denny van Rhei. “Awalnya ya berat. Tapi lama kelamaan terbiasa. Kalau enggak latihan, badan malah sakit semua,” senyum remaja kalem ini.
Berkat bimbingan dan disiplin dari ayah yang mantan pembalap, Rio bebas dari yang namanya ganja, ekstasi, putaw, kokain dan jenis narkoba lainnya. Lebih dari itu, keinginan besar menjadi terbaik di ajang balap, membuat remaja asal Solo ini punya komitmen kuat menjauhi narkoba.

Duta Komodo 2010

Rio Haryanto, yang menjadi pembalap muda kebanggaan Indonesia, juga mendukung kampanye Taman Nasional Komodo yang menjadi finalis 7 Keajaiban Dunia Baru untuk kategori alam versi www.new7wonders.com.
Rio Haryanto, Selasa (2/11/2010), datang ke Kemenbudpar didampingi oleh Zeby Febrina yang dikenal sebagai penggiat komodo untuk bertemu dengan Dr Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar sekaligus inisiator Kampanye Taman Nasional Komodo.
Rencananya, Rio akan mempromosikan Indonesia, khususnya Pulau Komodo, dan kampanye Vote Komodo di setiap penampilannya saat bertanding di mancanegara.
Menurut Sapta Nirwandar, Rio Haryanto adalah wakil Indonesia untuk membawa nama Indonesia ke dunia internasional.
Sapta pun berharap, dukungan pemuda berprestasi seperti Rio akan benar-benar membawa Pulau Komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia alam versi www.new7wonders.com.
Belum lagi Rio memiliki banyak teman sesama pebalap dari Eropa dan negara-negara lain. Hal itu akan meningkatkan citra Komodo. Prestasi Rio pun dapat membuat nama Indonesia makin dikenal. Hal ini tentu akan berdampak pada pariwisata Indonesia.
Sebelumnya, pada 13 Juni 2010 Zeby dan Rio sempat mengadakan Kampanye Komodo ini di Bundaran Hotel Indonesia. Zeby yakin, prestasi Rio di dunia balap akan mampu mengampanyekan tidak hanya dalam rangka pemilihan New7Wonders, tapi juga demi pelestarian alam di Pulau Komodo.
Rio Haryanto tampil gemilang di balap seri GP3. Karena keberhasilannya di GP3, Rio pun menjadi pebalap Indonesia pertama sekaligus satu-satunya pebalap berusia 17 tahun yang melakukan uji coba mobil balap F1. Uji coba ini berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 16 November 2010 [3]

Karier

  • 2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet
  • 2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik
  • 2008 - Juara Nasional Go-kart
  • 2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
  • 2008 - Formla Renault Asia: ke-6, 160 poin
  • 2009 - Juara Formula BMW Pacific 2009
  • 2010 - GP3 Series: ke-5, 27 poin
  • 2010 - F1 Test, Virgin VR-01

Hasil Prestasi

Season Series Team Car No. Races Poles Wins FLaps Points Position
2008 Asian Formula Renault Challenge Asia Racing Team
10 1 2 2 160 6th
Formula Asia 2.0
13 1 1 2 121 3rd
Formula BMW Pacific Pacific Racing
5 0 0 0 0 NC†
2009 Australian Drivers' Championship - National A PHR Scuderia 16 2 1 0 1 29 11th
Australian Drivers' Championship - Gold Star Astuti Motorsport 11 2 0 0 0 18 8th
Asian Formula Renault Challenge Asia Racing Team
2 0 0 0 48 11th
Formula BMW Europe Scuderia Coloni 26 2 0 0 0 0 NC†
Formula BMW Pacific Questnet Team Qi-Meritus 88 15 7 11 9 250 1st
2010 GP3 Series Manor Racing 8 16 1 1 0 27 5th
† - As Haryanto was a guest driver, he was ineligible for points.

Prestasi di Formula BMW Pasifik

Year Team 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 DC Points
2009 Team Meritus SEP1
1

3
SEP1
2

1
SEP2
1

Ret
SEP2
2

3
SEP2
3

4
SEP2
4

1
SEN
1

1
SEN
2

1
SEN
3

1
SEN
4

1
SIN
1

2
SIN
2

4
OKA
1

2
OKA
2

2
MAC
1

3
1st 250

Prestasi di Gp 3

(key) (Races in bold indicate pole position) (Races in italics indicate fastest lap)
Year Entrant 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 DC Points
2010 Manor Racing ESP
FEA

20
ESP
SPR

25
TUR
FEA

8
TUR
SPR

1
VAL
FEA

6
VAL
SPR

4
GBR
FEA

2
GBR
SPR

Ret
GER
FEA

Ret
GER
SPR

Ret
HUN
FEA

20
HUN
SPR

11
BEL
FEA

18
BEL
SPR

18
ITA
FEA

3
ITA
SPR

23
5th 27
2011 Marussia Manor Racing TUR
FEA

26
TUR
SPR

10
ESP
FEA

20
ESP
SPR

11
VAL
FEA

19
VAL
SPR

22†
GBR
FEA

10
GBR
SPR

4
GER
FEA

1
GER
SPR

10
HUN
FEA

9
HUN
SPR

1
BEL
FEA

12
BEL
SPR

9
ITA
FEA

3
ITA
SPR

2
7th 31


sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

About Rio Haryanto




RIO HARYANTO
Tempat, tanggal lahir
...* Solo, 22 Januari 1993 
Alamat
...* Jl. Slamet Riyadi No. 358 Solo, Jawa Tengah, Indonesia
...* #11-01 Parkway mansion 09 amber rd Singapore
Sekolah
...* FTMS Global Singapore
Kewarganegaraan
...* Indonesia
Tinggi badan / Berat badan
...* 168 cm / 60 Kg
Golongan Darah
...* O
Status
...* Single
Bahasa yang Dikuasai
...* Indonesia, Inggris
Alamat E-mail
...* rioharyanto@hotmail.com



http://www.rioharyanto.com